Sabtu, 27 Juli 2013

Anomali Kata



Kata bisa menghidupkan. Kata bisa mematikan.
Kata bisa membawa terbang ke langit tujuh. Kata juga bisa membuang ke tungku bumi.
Kata bisa memberikan keselamatan. Tapi kata juga bisa menyengsarakan...

Hemm.... anomali kata...

Jadi ingat waktu jalan-jalan ke Bali kemarin..
Sempet mampir ke beberapa pusat oleh-oleh ternama di sana. Salah satunya pusat penjualan t-shirt pabrik kata-kata.

Karena penasaran plus belum pernah ke sana plus masih katrok, habis nglewatin pintu masuk langsung comot kanan comot kiri. Dalam waktu sekejab, seumbruk t-shirt udah numpuk di tangan. Total hampir sepuluh t-shirt yang siap dibawa ke kasir. Maklum bapak, ibu, adik, ponakan, sepupu, pak lek, bu lek, tetangga samping rumah niatnya mau dibawain oleh-oleh. Biar mereka juga bisa pamer pernah ke bali...

"Eh Cur, tebel banget dompet lo belanja segitu banyak... mau ngeborong lo? liat tu harga di segelnya," tegur salah seorang teman saya.. Nggak usah kaget, dia emang suka ngomong bahasa lo gue sama temen-temennya. Padahal asliya pabrikan nganjuk juga... JOWO tulen...

Langsung saja saya liat segelnya, wuih kepala rasanya langsung pening. 100 ribu, 125 ribu, 200 ribu.... gak ada satupun yang harganya di bawah 100 ribu. Padahal menurut saya motif desainnya juga biasa saja... gak ada yang istimewa. bedanya cuman banjir tulisan di sekujur bagian t-shirt.

Mulai dari, "Kaos jelek jangan di beli," , "Awas Kaos jelek bikin malu," , "Kaos jelek bikin ketagihan," sampai "Kaos mahal bikin dompet tipis,". Saya pun heran, apa benar kaos biasa dengan desain hanya seperti itu sampai segitu mahalnya. Masih kurang peraya, saya pun bertanya kepada karyawan di sana..

"Mas ini benar  harganya segini?'' tanya saya.
"Iya mas, benar. Kenapa?" jawab sang karyawan.
"Kok mahal banget mas, kan motifnya biasa cuman tulisan aja?" saya belum yakin.
"Iya mas, yang mahal itu tulisannya," jawaban akhir karyawan yang sekaligus membuat saya terdiam tanpa kata.          

Sabtu, 13 Oktober 2012

Widya Wahana, Karya Fenomenal Mahasiswa ITS Untuk Indonesia


Sebagai generasi baru keluarga besar mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), sudah sepatutnya kebanggaan selalu tertanam di benak kita atas kontribusi para pendahulu ITS. Pasalnya, dari tangan-tangan kreatif mereka, pernah lahir sebuah karya fenomenal yang menggemparkan masyarakat Indonesia. Sekaligus mendongkrak popularitas kampus perjuangan di ranah Nusantara.

Karya yang dimaksud ialah mobil ramah lingkungan Widya Wahana (WW). Sebuah kendaraan berbasis tenaga surya pertama di Indonesia, yang beberapa kali sukses menaklukan rute perjalanan Jakarta-Surabaya. “Kita sudah terbukti bisa jalan. Sedangkan kampus lain baru prototype saja” ungkap Sentot Baskoro, salah seorang anggota tim WW.

Senin, 02 Juli 2012

Go To KRN 2012 Bandung "part 1"

Entah, saya bingung mau menulis apa.
Pengalaman ini begitu amazing bagi saya yang notabene orang udik alias orang kampung. Tak pernah sebelumnya bepergian jauh hingga ketanah pasundan apalagi mengemban tugas dari almamater kebanggaan.
Saya berangkat kisaran jam lima pagi bersama kordinator liputan ITS TV, Joko susilo. Biar agak kerenan dikit, berangkatnya naik taksi, ke bandara gitu loh.

Minggu, 24 Juni 2012

Transportasi Laut ITS, Prestasi Mendunia, Siap Untuk Mandiri


Luasnya kawasan perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menuntut tersedianya teknisi yang mampu mengelola kemaritiman Indonesia dalam jumlah yang besar. Terutama dalam bidang Transportasi Laut. Pasalnya, yang selama ini mengatur sistem operasional perairan Indonesia, sebagian besar bukan merupakan insinyur Transportasi Laut, melainkan berasal dari beberapa disiplin ilmu yang lain.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu jalan keluarnya dengan mendirikan sebuah instutusi yang benar-benar mengajarkan sistem transportasi laut secara keseluruhan. Baik dari sisi manajemen, ekonomi, lingkungan laut, serta mampu membaca perkembangan kebutuhan masyarakat modern dalam bidang transportasi laut.