Minggu, 24 Juni 2012

Transportasi Laut ITS, Prestasi Mendunia, Siap Untuk Mandiri


Luasnya kawasan perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menuntut tersedianya teknisi yang mampu mengelola kemaritiman Indonesia dalam jumlah yang besar. Terutama dalam bidang Transportasi Laut. Pasalnya, yang selama ini mengatur sistem operasional perairan Indonesia, sebagian besar bukan merupakan insinyur Transportasi Laut, melainkan berasal dari beberapa disiplin ilmu yang lain.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu jalan keluarnya dengan mendirikan sebuah instutusi yang benar-benar mengajarkan sistem transportasi laut secara keseluruhan. Baik dari sisi manajemen, ekonomi, lingkungan laut, serta mampu membaca perkembangan kebutuhan masyarakat modern dalam bidang transportasi laut.

Memahami hal tersebut, ITS mencoba menawarkan solusi dengan mendirikan sebuah program studi (prodi) baru, yang mengajar bidang keahlian transportasi laut secara keseluruhan. Hasilnya, beberapa prestasi gemilang pun ditorehkan. Diantaranya mendesain kapal Trhee In One milik Pelni. 

Kapal yang memiliki tiga ruang utama untuk mengangkut tiga jenis muatan berbeda sekaligus tersebut, akhirnya menjadi primadona baru dalam industri pelayaran Indonesia. Dalam kurun waktu satu tahun beroperasi, Three In One mampu menaikkan peminat transportasi jalur laut sebesar tujuh persen. Hal ini di tengarahi karena Three In One lebih efisien dan ekonomis.

Inisiatif pembuatan Three In One sendiri, pada mulanya didasari menurunnya peminat konsumen transportasi laut. Sehingga beberapa insinyur perkapalan ITS memutuskan untuk memberikan beberapa sentuhan inovasi baru dalam sarana perhubungan laut nusantara.

Selain itu, beberapa insinyur program studi Transportasi Laut ITS saat ini saat ini juga sedang merencanakan untuk memproduksi tiga buah kapal Three In One  lagi. kapal tersebut merupakan pesanan dari PT Pelni.

Tak berhenti sampai disitu, prodi seatrans Ini juga berusaha membuat terobosan terbaru mengenai kontainerisasi. Mereka sedang melakukan research untuk membuat sistem kotainerisasi dalam skala kecil. Hal Ini akan sangat berguna untuk menjangkau wilayah pedalaman yang tidak dapat dilalui kontainer besar.

Dalam hal menjalin kerjasama Internasional, Seatrans juga tak kalah bersaing dengan jurusan lain yang relatif lebih tua dari mereka. Prodi muda ini, sudah berhasil melakukan hubungan kerja dengan salah satu institusi dari Jerman dalam hal pengembangan laboratorium Transportasi Laut dan Logistik. menurut informasi yang akurat, laboratorium tersebut nantinya akan sangat berguna untuk membangun logistik negara kepulauan Indonesia.

Selain pengembangan laboratorium, kerja sama dengan institusi Jerman ini juga untuk memperkenalkan dunia kerja internasional kepada mahasiswa Seatrans. Harapannya. alumni Transportasi Laut dapat berpartisipasi dengan perusahaan pelayaran dari Jerman.

Untuk kerja sama lainnya, Seatrans berhasil meyakinkan bank dunia sekelas world Bank agar membantu dalam hal pengembangan pendidikan. Yang lebih membanggakan lagi, mereka mendapat kucuran dana segar senilai 1,5 juta EURO dari Belanda. Dana tersebut akan dioperasionalkan untuk pengembangan kurikulum dan software.

Berdasarkan semua pencapaian pencapaian tersebut, kuat indikasi bahwa mereka benar- benar siap untuk lepas dari naungan saudara tua, Jurusan Teknik Perkapalan ITS. Buktinya, Sekitar 60 persen kebijakan prodi Transportasi Laut sudah ditentukan oleh rumah tangganya sendiri.Kebijakan tersebut meliputi pengelolaan administrasi serta pemberdayaan laboratorium Transportasi Laut dan Logistik. Tak hanya itu, kesiapan prodi muda ini juga terlihat dari beberapa dosen tetap yang dimiliki. 

Untuk lebih memperkuat posisi prodi Transportasi Laut sebagai jurusan yang mandiri, mereka merencanakan akan membangun gedung sendiri terpisah dari jurusan Teknik Perkapalan. Proposal pembangunan gedungnya pun sudah di ajukan pada rektor ITS dan disetujui.

Proyek pembangunannya sendiri, menurut agenda akan dimulai tahun ini yang terletak di depan jurusan Teknik Perkapalan. Dalam rencana pembangunan tersebut, dicantumkan juga pembuatan empat laboratotium utama transportasi laut. Diantaranya, laboratorium Transportasi Laut dan Logistik, Infrastruktur dan Kepelabuhan, Telematika Transportasi Laut, serta Komputasi dan Riset operasi.

Banyaknya laboratorium yang direncanakan ini, dikarenakan merupakan tulang punggung prodi Transportasi Laut saat ini. Selain itu, juga untuk meningkatkan intensitas dan kualitas penelitian mahasiswa. Para dosen mereka ingin merancang mahasiswa jurusan Transportasi Laut mempunyai tiga bidang keahlian utama, yaitu pelayaran (shipping), kepelabuhan (port), dan terakhir Transportasi Multimoda.

Dari ketiga bidang keahlian tersebut, diharapkan alumni prodi Transportasi Laut dapat lebih berkontribusi bagi bangsa, khususnya turut menyelesaikan setiap permasalahan sistem transportasi laut Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar